Suhu dan Pemuaian, [ Sejarah ]

Suhu dan Pemuaian, [ Sejarah ] - Hallo sobat blogger Sejarah, Posting yang saya unggah pada kali ini berisi tentang Sejarah, dengan judul Suhu dan Pemuaian, [ Sejarah ] , Artikel ini bertujuan untuk memudahkan kalian mencari apa yang kalian inginkan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk kalian baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Fisika, yang kami tulis ini dapat kalian pahami dengan baik, semoga artikel ini berguna untuk kalian, jika ada kesalahan penulisan yang dilakukan oleh penulis mohon dimaafkan karena penulis masih newbie. baiklah, selamat membaca.

Judul : Suhu dan Pemuaian, [ Sejarah ]
link : Suhu dan Pemuaian, [ Sejarah ]

Baca juga


Suhu dan Pemuaian, [ Sejarah ]


Suhu atau temperatur adalah besaran fisika yang menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu zat. suhu zat diukur dengan suatu alat yang namanya termometer. Secara umum, dikenal empat macam skala suhu termometer, yaitu celcius, reamur, fahrenheat, dan kelvin. Berikut ini perbedaan suhu dari masing-masing termometer tersebut.


Konversi suhu
Konversi suhu dilakukan untuk menentukan besaran suhu yang bersesuaian dengan skala salah satu termometer terhadap skala termometer lain. Secara umum, konversi suhu dapat dirumuskan sebagai berikut.


dengan:
dari F = (T - 32), ke F= +32
dari K = (T - 273), ke K= +273

Berikut ini contoh konversi skala suhu pada beberapa termometer
1. Konversi skala Celcius ke Reamur
2. Konversi skala Reamur ke Fahrenheit
3. Konversi skala Fahrenheit ke Celcius
4. Konversi skala Kelvin ke Celcius
Pemuaian
Pemuaian adalah gejala penambahan ukuran sebuah benda/zat akibat kenaikan suhu. Berdasarkan objeknya, dikenal tiga macam pemuaian, yaitu pemuaian pada zat padat, pada zat cair, dan pemuaian pada gas.

1. Pemuaian pada zat padat
a. Pemuaian Panjang
Rumus pemuaian panjang pada benda padat:











b. Pemuaian Luas
Rumus pemuaian luas pada benda padat:











c. Pemuaian Volume
Rumus pemuaian volume pada benda padat:











2. Pemuaian pada zat cair
Pada zat cair hanya terjadi pemuaian volume. khusus untuk air, pemuaian tidak berlaku pada suhu 0�C sampai dengan 4�C karena pada selang tersebut volume air pada selang penyusutan. Fenomena sifat air ini dinamakan anomali air.

3. Pemuaian pada zat gas
Seperti halnya zat cair, gas juga hanya mengalami pemuaian volume. nilai koefisien muai pada setiap gas besarnya sama, yaitu:

Manfaat pemuaian

Beberapa manfaat pemuaian pada kehidupan sehari-hari sebagai berikut,

  1. Pemasangan roda baja : "Ban baja yang lebih kecil dari pelek roda ketika akan dipasang harus dimuaikan lebih dahulu".
  2. Pengelingan : "Pengelingan adalah proses penyambungan dua plat logam menggunakan palu khusus". Pengelingan sering dilakukan pada pembuatan jembatan, pabrik otomotif, pembuatan badan kapal laut, mobil dan pesawat terbang.
  3. Membuka tutup botol logam : "Botol kaca yang memiliki tutup logam sering kali sukar untuk dibuka, untuk membukanya tutup botol dipanaskan dulu dengan api. Ketika dipanaskan, tutup botol logam akan memuai lebih cepat dari pada botol kaca sehingga tutup akan longgar dan mudah untuk dibuka".
  4. Keping bimetal : "Keping bimetal adalah dua keping logam berbeda yang dikeling menjadi satu. Ketika dipanaskan, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang koefisien muainya lebih kecil (karena logam yang berbeda akan memiliki nilai koefisien muai yang berbeda pula). Saat didinginkan keping akan melengkung kearah logam yang memiliki koefisien muai lebih besar".

Gejala Pemuaian dalam kehidupan manusia

Pemuaian benda-benda memiliki pengaruh yang berbeda-beda. Ada yang dampaknya baik bagi manusia, namun ada pula yang tidak baik. Beberapa contoh gejala pemuaian sebagai berikut:

  1. Pemuaian pada sambungan rel kereta api : "Pemasangan sambungan rel kereta api harus dibuat renggang agar terdapat ruang untuk pemuaian di siang hari. Hal ini untuk mencegah agar rel kereta tidak melengkung ketika memuai karena dapat membahayakan perjalanan kereta api".
  2. Sambungan jebatan baja dan konstruksi baja bangunan : "Diantara sambungan baja pada konstruksi dan jembatan selalu dibuatkan celah untuk memberikan ruang bagi pemuaian di siang hari".
  3. Kabel telepon atau listrik : "Kabel telepon atau listrik yang dipasang diantara dua tiang selalu dibuat kendur untuk mencegah agar kabel tidak putus ketika terjadi penyusutan dimalam hari karena turunnya suhu".
  4. Pemuaian kaca jendela : "Ukuran bingkai kaca jendela selalu dibuat sedikit lebih besar daripada ukuran kaca. Ini dimaksudkan memberi ruang bagi pemuaian kaca di siang hari. Jika tidak ada ruang untuk memuai, kaca bisa pecah saat terjadi pemuaian"




Demikianlah Artikel Suhu dan Pemuaian, [ Sejarah ]

Sekianlah artikel Suhu dan Pemuaian, [ Sejarah ] kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Suhu dan Pemuaian, [ Sejarah ] dengan alamat link https://pengamatsejarah.blogspot.com/2016/01/suhu-dan-pemuaian-sejarah.html

0 Response to "Suhu dan Pemuaian, [ Sejarah ] "

Posting Komentar