Pengertian Gadab (marah), [ Sejarah ]

Pengertian Gadab (marah), [ Sejarah ] - Hallo sobat blogger Sejarah, Posting yang saya unggah pada kali ini berisi tentang Sejarah, dengan judul Pengertian Gadab (marah), [ Sejarah ] , Artikel ini bertujuan untuk memudahkan kalian mencari apa yang kalian inginkan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk kalian baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Pendidikan Agama Islam SMP, yang kami tulis ini dapat kalian pahami dengan baik, semoga artikel ini berguna untuk kalian, jika ada kesalahan penulisan yang dilakukan oleh penulis mohon dimaafkan karena penulis masih newbie. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pengertian Gadab (marah), [ Sejarah ]
link : Pengertian Gadab (marah), [ Sejarah ]

Baca juga


Pengertian Gadab (marah), [ Sejarah ]

Pengertian Gadab

Gadab (marah) dari bahasa arab yang artinya keras, kasar dan padat. Seorang pemarah disebut gadib. Gadap adalah sikap seseorang yang mudah tersinggung karena tidak senang dengan perbuatan orang lain. Amarah akan cenderung kepada perbuatan kasar dan jahat terhadap siapapun, bahkan ia akan cenderung kepada perbuatan kasar dan jahat terhadap siapapun, bahkan ia akan lebih mendahulukan nafsu dan perasaan emosinya daripada menggunakan nalar dan logika. Sehingga disaat nafsu dan amarah telah membara ia akan berubah menjadi monster dan mesin penghancur yang sangat berbahaya, bahkan lebih berbahaya daipada harimau maupun srigala.

Sifat gadab merupakan benih kejahatan dalam diri manusia. Sifat tersebut tentu amat berbahaya. Bencana akan terjadi di muka bumi jika jiwa di dominasi sifat gadab. Bahkan dampaknya akan berlanjut pada kehidupan di akhirat.Sifat pemarah adalah penyakit jiwa. Manusia mendapat warisan sikap itu dari setan, dan setan mendapat warisan dari iblis (pelopor sifat gadab).

Artinya:
"Sesunggunha marah itu dari syetan, dan sesungguhnya syetan itu dijadikan dari api, dan sesungguhnya api itu dapat padam dengan air. Jika diantara kamu marah, segera berwudlulah".(H.R. Abu Dawud dari Aisyah).
Sebagai seorang muslim, kita harus pandai-pandai mengendalikan diri, tidak boleh mudah marah. Hal ini diwasiatkan Rasulullah Saw. Kepada seorang sahabat yang meminta nasihat kepada beliau:

Artinya:
"Dari Abu Huraira r.a. bahwa seorang laki-laki berkata kepada Nabi Muhammad Saw. "Nasihatilah aku!" Nabi Muhammad Saw bersabda," Jangan kamu marah!" Lalu, diulang beberapa kali sabdanya, Jangan kamu marah!". (HR. Bukhari)

Orang yang mudah marah tidak bisa mengendalikan emosinya. Orang yang emosi atau mudah marah biasanya akan kehilangan akal sehat sehingga tidak mempertimbangkan akibatnya. Setiap permasalahan selalu dihadapi dengan mendahulukan kemarahan. Kita sebagai orang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, harus bisa mengendalikan diri dari marah. Pahami firman Allah SWT.berikut:
????????? ??????????? ??? ??????????? ????????????? ??????????????? ????????? ????????????? ???? ???????? ????????? ??????? ??????????????
Artinya;
"(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan,"(QS. Ali-Imran:134)

Ayat di atas mengandung pengertian bahwa orang yang bertakwa kepada Allah SWT mempunyai beberapa ciri. Di antaranya adalah apabila marah, ia sanggup menahannya.
Orang yang sanggup menahan marah termasuk orang yang kuat, Hadist Nabi:

Artinya:
"Bukanlah orang yang dikatakan kuat dengan mengangkat beban paling berat, (tetapi) sesungguhnya orang yang kuat itu ialah orang yang dapat (mampu) menguasai nafsunya tatkala marah. (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah ra)

Contoh Perilaku Gadab:

a. Surya tersinggung dan sangat marah ketika ia ditegur agar tidak memarkir kendaraannya di tempat yang dilarang. Ia berdalih terburu-buru dan memilki urusan yang sangat penting sehingga ia tidak tidak mau menggubris himbauan tukang parkir namun sebaliknya ia marah-marah dengan kata-kata yang keras.
b. Sebagai komandan satpam, Tigor paling tidak suka dan sering marah-marah ketika ada orang yang meminta-minta masuk ke kantornya. Tigor juga bersikap keras dan tegas kepada para pedagang asongan yang nekat masuk area rumah sakit yang menjadi wilayanya. Ia tak segan untuk ringan tangan atau memukul pedagang yang nakal, yang mencuri-curi kesempatan untuk bisa masuk ke area rumah sakit.

Menghindari Perilaku Gadap

Untuk menghindari perilaku gadap kita harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Menyadari bahwa sifat amarah warisan setan dan sangat merugikan manusia karena akibat buruk yang ditimbulkan berdampak hingga kehidupan akhirat.
b. Menjauhi hal-hal yang memicu kemarahan kita, bila terpaksa harus marah pilihlah marah karena Allah SWT, bukan marah yang didasari oleh nafsu lawamah dan bujukan setan.
c. Suka intropeksi diri, banyak belajar untuk ikhlas dan lapang dada serta udah memaafkan orang lain, karena memperturutkan nafsu amarah lebih banyak tidak menyelesaikan masalah tetapi membuat masalah semakin runyam.
d. Rajin mengkaji Al-Quran dan mengikuti majelis taklim, karena kita akan semakin memahai hikmah dan manfaat menjauhi sifat ghadap.
e. Meredam kemarahan dengan bersabar.



Demikianlah Artikel Pengertian Gadab (marah), [ Sejarah ]

Sekianlah artikel Pengertian Gadab (marah), [ Sejarah ] kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Pengertian Gadab (marah), [ Sejarah ] dengan alamat link https://pengamatsejarah.blogspot.com/2016/01/pengertian-gadab-marah-sejarah.html

0 Response to "Pengertian Gadab (marah), [ Sejarah ] "

Posting Komentar