Judul : Sejarah lengkap Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia, [ Sejarah ]
link : Sejarah lengkap Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia, [ Sejarah ]
Sejarah lengkap Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia, [ Sejarah ]
Kegiatan perdagangan masyarakat Indonesia pada zaman kerajaan dahulu menjalin hubungan ke luar negeri sampai ke bagian barat sehingga terjalin hubungan antara Indonesia dengan bangsa-bangsa di Asia Barat, terutama dengan bangsa-bangsa Arab. Melalui aktifitas perdagangan, bangsa-bangsa arab tidak hanya sebagai pembeli barang-barang yang dibawa oleh pedagang Indonesia, tetapi juga datang ke wilayah Indonesia. Hal itu berakibat beberapa daerah di Indonesia terdapat perkampungan orang Arab sebagai tempat tinggal sementara.
Setelah agama dan kebudayaan Islam di Asia barat berkembang kegiatan perdagangan yang dilakukan antara Indonesia dan orang-orang Arab semakin bertambah ramai. Para pedagang Arab Islam tidak hanya melakukan hubungan perdagangan, tetapi juga mempunyai kewajiban untuk menyebarkan agama dan kebudayaan Islam. Oleh karena itu, para pedagang Islam Arab telah melakukan kegiatan perdagangan sejak berkuasanya Kerajaan Sriwijaya (sekitar abad Ke-7). Baru pada abad ke-12, di daerah Indonesia yaitu pulau Sumatra bagian utara muncuk kerajaan Islam pertama yang bernama Kerajaan Samudera Pasai. Dengan demikian hubungan antara indonesia dengan Asia Barat telah menyebabkan berkembangnya agama dan kebudayaan Islam di wilayah Indonesia.
Pengaruh masuknya Islam ke Indonesia mendapat sambutan yang luas di kalangan masyarakat Indonesia khususnya masyarakat di daerah pesisir pantai. Perkembangan masuknya Islam semakin bertambah luas. Bahkan pengaruh itu sampai ke pulau Jawa seperti daerah Tuban, Gresik, Jepara, Demak dan daerah-daerah lainnya.
perkebangan Islam di Indonesia juga dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang terjadi di luar wilayah Indonesia. Misalnya kerajaan Afganistan di bawah pemerintahan Mahmud Ghazna berhasil merebut daerah Punjab (India Utara) dan daerah Pakistan Utara. Pemerintahan Muhammad Ghori juga telah berhasil mengislamkan seluruh wilayah Hindustan. Sejak abad XI India telah berhasil dikuasai oleh penguasa Islam, dengan pusat perdagangan seperti Gujarat, Kambay serta Bangladesh atau Benggala. Para pedagang Gujarat itu sangat penting peranannya dalam penyebaran agama Islam ke wilayah Indonesia.
Sumber berita masuknya Islam ke Indonesia
Masuk dan berkembangnya Islam ke Indonesia diperkuat oleh beberapa sumber berita sejarah. Berita itu berasal dari dalam dan luar negeri. Sumber-sumber berita itu diantaranya sebagai berikut.
1. Berita Arab
Berita Arab diketahui dari para pedagang yang melakukan perdagangan dengan bangsa Indonesia. Pedagang Arab telah banyak datang ke wilayah indonesia pada masa perkembangan kekuasaan Sriwijaya (abad ke-7). Kegiatan para pedagang Arab di Sriwijaya dibuktikan dengan adanya sebutan terhadap Sriwijaya seperti Zabaq, Zabay, dan Sribusa.
2. Berita Eropa
Berita Eropa datang dari saudagar Venesia yang bernama Marco Polo. Marco Polo adalah orang Eropa yang pertama kali menginjakkan kakinya di wilayah Indonesia. Ia singgah di Indonesia ketika ingin kembali dari Mongol melalui jalur laut. Ketika itu ia singgah di Sumatra bagian Utara, Marco Polo telah menemukan keberadaan kerajaan Islam yang berkembang pesat pada waktu itu. Kerajaan itu adalah Samudera Pasai dengan ibukotanya di Pasai.
3. Berita India
Berita India diketaui dari pedagang Islam dari India yang melakukan perdagangan di wilayah Indonesia. Para pedagang itu berasal dari daerah Gujarat. Para pedagang Gujarat aktif melakukan perdagangan di wilayah Indonesia. Mereka juga aktif menyebarkan agama yang dianutnya kepada masyarakat Indonesia, terutama yang berada di pesisir pantai.
4. Berita Cina
Berita Cina berasal dari catatan seorang penulis yang bernama Ma-Huan. Ma-Huan adalah seorang penulis yang ikut dalam perjalanan Laksamana Cheng-Ho. Ia mengatakan bahwa sekitar tahun 1400 telah ada saudagar-saudagar Islam yang tinggal di pantai utara Jawa.
5. Berita Dalam Negeri
Berita dari dalam negeri sebagian besar berasal dari peninggalan makam para ulama atau para saudagar Islam yang ditemukan di wilayah Indonesia. Antara lain sebagai berikut.
a. Makam Fatimah binti Maimun, yang ditemukan di Leran, dekat Gresik yang diperkirakan berasal dari tahun 1028. Pada makam itu terdapat sebuah batu beruliskan huruf dan bahasa arab yang sebagian telah rusak tulisannya.
b. Makam Sultan Malik as Saleh, yang ditemukan di Sumatra Utara. Sultan Malik as Saleh meninggal pada bulan Ramadhan tahun 676 Hijriah (tahun 1297 M).
c. Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim, yang ditemukan di Gresik. Makam itu serupa, makam-makam yang ditemukan di Samudera Pasai. Jirat dari makam-makam itu didatangkan dari Gujarat yang berisi huruf-huruf atau tulisan arab. Syekh Maulana Malik Ibrahim wafat tahun 1419 M.
Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia
Kerajaan Samudera Pasai merupakan Kerajaan yang pertama menganut agama Islam di Indonesia. Pasai adalah pusat pengembangan agama Islam dan pusat perdagangan para pedagang Islam di wilayah Indonesia. Namun, dengan berkembangnya malaka sebagai bandar perniagaan di selat malaka, menyebabkan kedudukan Pasai semakin bertambah mundur. Hal itu disebabkan letak malaka jauh lebih baik dibandingkan letak Pasai. Dalam abad ke-7, malaka semakin berkembang sebagai pusat perdagangan di Asia Tenggara. Dengan keadaan seperti itu, maka makin lama makin besar kekuasaan orang-orang Islam di Asia Timur. Orang-orang gujarat yang melakukan penyabaran agama Islam tidak mengalami kesulitan menyebarkan agama Islam kepada orang-orang di pulau Jawa walaupun telah lama dipengaruhi oleh kebudayaan India.
Penyebaran agama Islam tidak begitu dilarang oleh kerajaan-kerajaan Hindu seperti Majapahit. Pada sekitar abad ke-15 kekuatan Majapahit sebagai kerajaan besar di Indonesia mulai redup. Hal ini menyebabkan bandar-bandar perdagangan yang ada di pantai utara Jawa mulai dikuasai oleh kekuasaan Islam. Bandar-bandar itu membentuk suatu persekutuan yang dipimpin oleh Raden Patah (bupati Demak). Pada awal abad ke-16 pasukan Demak mengadakan penyerbuan ke Majapahit. Seluruh tanda-tanda kebesaran Majapahit dibawa ke Demak. Dengan demikian berdirilah kerajaan Demak menggantikan peranan kerajaan Majapahit. Dengan kekuasaan Kerajaan Islam Demak menggantikan Majapahit, kekuasaan Islam semakin luas berkembang di Indonesia. Disamping itu, penyebaran Islam mengalami kemajuan yang sangat pesat. Ada beberapa faktor yang mempermudah penyebaran dan perkembangan agama Islam di Indonesia antara lain sebagai berikut.
- Sebelum Islam masuk Indonesia, yaitu pada masa kerajaan Hindu-Buddha masyarakat terbagi ke beberapa golongan atau kasta, sedangkan dalam ajaran Islam tidak dikenal perbedaan golongan dalam masyarakat. Dengan datangnya islam maka golongan yang rendah itulah yang pertama kali memeluk agama Islam. Namun demikian, agama Islam kurang meresap dikalangan Istana. Hal ini terbukti dengan masih adanya praktik-praktik feodalisme khususnya di lingkungan keraton Jawa.
- Agama Islam cocok dengan jiwa pedagang. Bukti telah menunjukkan bahwa agama Islam di Indonesia muncul di tengah-tengah suasana perdagangan. Dengan memeluk agama Islam hubungan diantara para pedagang semakin bertambah erat.
- Sifat bangsa Indonesia yang ramah tamah memberi peluang untuk bergaul lebih erat dengan bangsa lain. Didalam hubungan yang erat itu muncul saling mempengaruhi dan saling memberikan pengertian. Melalui pendekatan yang tepat maka dengan mudah bangsa indonesia dapat menerima ajaran Islam.
- Islam dikembangkan dengan cara damai. Pendekatan secara damai akam mudah berhasil dibandingkan dengan secara paksa atau kekerasan.
Peran Pedagang dan Ulama dalam penyebaran Agama Islam di Indonesia
Dalam penyebaran agama Islam di Indonesia, hampir setiap golongan atau kelompok memiliki peran penting. Dengan demikian proses penyebara agama Islam dapat dilakukan berkat peranan para wali, ulama dan pedagang yang berdakwah melalui berbagai bidang. Misalnya, bidang pendidikan, kesenian, tasawuf, politik, dan melalui perkawinan.
1. Peran Ulama/ Wali Sanga
Para wali(sunan)/ ulama sangat besar jasanya dalam penyebaran agama Islam di Indonesia. Mereka dikenal dengan nama Wali Sanga, wali yang jumlahnya sembilan orang. Jumlah Sunan sebenarnya lebih dari sembilan orang, namun yang sangat terkenal di pulau Jawa adalah sembilan orang sunan yang bergelar Wali (Wali Sanga).
Para wali yang sangat besar jasanya dalam perkembangan dan penyebaran ajaran islam di wilayah Indonesia adalah sebagai berikut.
a. Maulana Malik Ibrahim
Maulana Malik Ibrahim dikabarkan berasal dari persia dan kemudian berkedudukan di daerah Gresik. Dari tempat itulah ajaran Islam disebarkan.
b. Sunan Ampel
Semula Sunan Ampel bernama Raden Rakhmat. Ia berkedudukan di Ampel/ Ngampel dekat Surabaya.
c. Sunan Bonang
Semula Sunan Bonang bernama Makdum Ibrahim, putra Raden Rakhmat, ia berkedudukan di daerah Bonang dekat Tuban.
d. Sunan Drajat
Semula Sunan Drajat bernama Syarifudin. Ia juga putra Raden Rakhmat yang berkedudukan di Drajat dekat Sedayu (Surabaya).
e. Sunan Giri
Semula Sunan Giri bernama Raden Paku, murid Sunan Ampel. Ia berkedudukan di bukit Giri (Gresik).
f. Sunan Muria
Sunan Muria berkedudukan di Gunung Muria dekat Kudus.
g. Sunan Kudus
Semula Sunan Kudus bernama Jafar Shodiq. Ia berkedudukan di daerah Kudus.
h. Sunan Kalijaga
Semula Sunan Kalijaga bernama Jaka Said. Ia berkedudukan di Kadilangu dekat Demak.
i. Sunan Gunung Jati
Sunan Gunung Jati berkedudukan di Cirebon. Ia berhasil mengislamkan wilayah Jawa Barat seperti Cirebon, Jakarta, dan Banten.
Penyebar agama Islam yang lain di Jawa Tengan juga dikenal dengan nama Sunan, yaitu Sunan Bayat atau Sunan Tembayat. Ia adalah murid Sunan Kalijaga yang lebih terkenal dengan sebutan Sunan Pandanaran. Ia berkedudukan di Bayat, Klaten. Ia menyebarkan agama Islam melalui pondok pesantren. Pondok pesantren itu diikuti oleh pemuda dari berbagai daerah. Dalam pesantren itu para santri diberikan pendidikan keagamaan oleh para kiai (orang yang ahli dalam agama islam). Apabila seorang santri sudah tamat dalam pelajarannya, ia harus kembali ke kampung halamannya serta menyebarkan agama Islam di daerahnya dengan fasilitas masjid atau surau.
2. Peranan para Pedagang
Sejak abad ke-7 para pedagang dari Arab, Persia, dan India ambil bagian dalam perkembangan dan penyebaran agaa Islam di Indonesia. Hal itu menimbulkan jalinan hubungan perdagangan antara masyarakat Indonesia dan para pedagang Islam. Disamping berdagang, mereka dapat menyempaikan dan mengejarkan agamadan budaya Islam kepada masyarakat yang dijumpainya, termasuk masyarakat Indonesia. Proses Islamisasi melalui perdagangan sangat menguntungkan dan lebih efektif dari cara-cara yang lainnya. Apalagi yang terlibat dalam kegiatan perdagangan itu bukan saja para masyarakat bawah, tetapi juga masyarakat di kalangan atas. Hal itu dibuktikan oleh para penguasa di daerah pesisir pantai yang mulai memeluk agama Islam dan selanjutnya menyebar ke daerah pedalaman.
Dalam rangka mempermudah penyebaran agama dan kebudayaan Islam, para pedagang maupun para wali mengambil langkah-langkah melalui berbagai bidang seperti bidang pendidikan, perkawinan, kesenian, tasawuf, maupun politik.
a. Bidang Pendidikan
Para wali, sunan, ulama, kiai dan juga para guru agama memiliki peranan yang cukup penting dalam penyebaran agama dan kebudayaan Islam di Indonesia. Mereka menyebarkan agama Islam melalui bidang pedidikan dengan mendirikan pondok pesantren. Pondok pesantren merupakan tempat untuk mendidik para santri belajar agama Islam. Para santri mendapat pendidikan agama Islam secara lebih mendalam. Pondok pesantren memiliki kewajiban untuk mengembangkan dan menyebarkan agama Islam ke masyarakat. Bahkan setiap santri selalu berusaha untuk membangun tempat ibadah.
Pesantren yang didirikan bertujuan untuk mempermudah penyebaran agama Islam. Pesantren itu diantaranya pesantren yang didirikan oleh Raden Rakhmat di Ampel Denta (Surabaya),dan pesantren yang didirikan oleh Sunan Giri di Giri.
b. Bidang Perkawinan
Para pedagang Islam sudah melakukan perdagangan dalam waktu yang cukup lama sehingga memungkinkan diantara mereka untuk menetap dalam waktu yang cukup lama pula. Bahkan ada yang sampai berbulan-bulan atau bertahun-tahun dalam suatu daerah. Jalinan hubungan yang baik tersebut terkadang diteruskan dengan perkawinan antara putri kaum pribumi dengan para pedagang Islam. Melalui perkawinan itu lahirlah seorang muslim. Lambat laun terbentuk masyarakat kaum muslimin dengan adat Islam, bahkan pada suatu saat akan terbentuk sebuah kerajaan Islam. Misalnya perkawinan Sunan Ampel dengan Nyai Manila, Perkawinan antara Sunan Gunung jati dengan Putri Kawungaten, serta perkawinan antara Raja Brawijaya V dengan Putri Campa yang beraga islam dan kemudian lahirlah Raden Patah yang kelak menjadi Pendiri Kerajaan Demak.
c. Bidang Kesenian
Dalam penyebaran agama Islam ternyata kesenian memiliki peranan yang sangat penting. Sunan Kalijaga memelopori penyebaran agama Islam melalui kesenian. Ia menghendaki adat istiadat dan kepercayaan lama dihilangkan secara pelan-pelan sambil diisi dengan unsur-unsur keislaman. Penyebaran agama Islam melalui kesenian dapat dilakukan dengan pertunjukkan seni gamelan seperti yang terjadi di Solo, Yogyakarta, Cirebon dan daerah-daerah lainnya. Seni gamelan dapat mengundang masyarakat berkumpul selanjutnya dilaksanakan dakwah-dakwah keagamaan.
Disamping gamelan terdapat juga seni pewayangan. Pertunjukan seni wayang sangat digemari masyarakat. Melalui cerita-cerita wayang itu pula para ulama dapat menyisipkan ajaran-ajaran agama Islam. Para wali menggubah wayang yang telah ada sedemikian rupa sehingga tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Selain itu mereka juga menciptakan tokoh-tokoh rekaan dalam bentuk lakon-lakon yang bersumber pada khazanah Islam.
Pengaruh Islam juga berkembang pada seni sastra, seni rupa, seni kaligrafi, dan seni-seni lainnya.
d. Bidang Tasawuf
Tasawuf adalah cara untuk mengenal dan mendekatkan diri pada Tuhan. Para ahli tasawuf hidup dalam kesederhanaan. Mereka selalu berusaha untuk menghayati kehidupan masyarakatnya dan hidup bersama ditengah-tengah masyarakat, diantaranya ahli dalam menyembuhkan penyakit. Mereka juga aktif dalam menyebarkan agama Islam. Penyebaran agama Islam yang mereka lakukan sesuai dengan kondisi, alam pikiran dan budaya masyarakatnya pada masa itu. dengan demikian ajaran agama Islam dapat dengan mudah diterima masyarakat. Ahli tasawuf yang mengajarkan agama Islam yang telah disesuaikan dengan tradisi masyarakat setempat antara lain Hamzah Fanzuri di Aceh, dan Sunan Panggung di jawa. Umumnya ajaran dari ahli tasawuf tersebut tertuang dalam bentuk karya sastra. Di jawa, karya sastra yang berisi tasawuf sering disebut Suluk.
e. Bidang Politik
Pengaruh seorang raja sangat besar peranannya dalam proses Islamisasi, yaitu penyebaran agama Islam. Ketika seorang raja memeluk agama Islam maka rakyat juga mengikuti rajanya. Rakyat memiliki rasa kepatuhan yang tinggi dan seorang raja selalu menjadi panutan atau menjadi teladan bagi rakyatnya.
Setelah tersosialisasinya ajaran Islam maka kepentingan politik dilaksanakan melalui perluasan wilayah kerajaan. Perluasan wilayah diikuti pula dengan penyebaran agama Islam. Misalnya Sultan Demak mengirimkan pasukannya untuk menduduki wilayah Jawa Barat dan memerintahkan untuk menyebarkan agama Islam. Pasukan Demak itu dipimpin oleh Fatahillah. Melalui cara diatas, agama Islam dapat diterima dan berkembang pesat sejak abad ke-13. Alasannya adalah sebagai berikut.
- Islam bersifat terbuka, sehingga penyebaran agama Islam dapat dilakukan oleh siapa saja atau setiap orang muslim.
- Penyebaran Islam dilakukan secara damai.
- Islam tidak membedakan kedudukan seseorang di dalam masyarakat.
- Upacara dalam agama Islam dilakukan dengan cara yang sangat sederhana.
- Ajaran Islam berupaya untuk menciptakan kesejahteraan kehidupan masyarakatnya dengan adanya kewajiban zakat bagi yang memiliki harta.
Baca juga sejarah lengkap berikut ini:
Demikianlah Artikel Sejarah lengkap Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia, [ Sejarah ]
Sekianlah artikel Sejarah lengkap Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia, [ Sejarah ] kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Sejarah lengkap Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia, [ Sejarah ] dengan alamat link https://pengamatsejarah.blogspot.com/2016/03/sejarah-lengkap-masuk-dan-berkembangnya.html
0 Response to "Sejarah lengkap Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia, [ Sejarah ] "
Posting Komentar