Sejarah lengkap Kerajaan Medang Kamulan, [ Sejarah ]

Sejarah lengkap Kerajaan Medang Kamulan, [ Sejarah ] - Hallo sobat blogger Sejarah, Posting yang saya unggah pada kali ini berisi tentang Sejarah, dengan judul Sejarah lengkap Kerajaan Medang Kamulan, [ Sejarah ] , Artikel ini bertujuan untuk memudahkan kalian mencari apa yang kalian inginkan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk kalian baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Sejarah, yang kami tulis ini dapat kalian pahami dengan baik, semoga artikel ini berguna untuk kalian, jika ada kesalahan penulisan yang dilakukan oleh penulis mohon dimaafkan karena penulis masih newbie. baiklah, selamat membaca.

Judul : Sejarah lengkap Kerajaan Medang Kamulan, [ Sejarah ]
link : Sejarah lengkap Kerajaan Medang Kamulan, [ Sejarah ]

Baca juga


Sejarah lengkap Kerajaan Medang Kamulan, [ Sejarah ]

Sejarah lengkap Kerajaan Medang Kamulan
Letak Geografis Kerajaan Medang Kamulan
Melalui penemuan beberapa prasasti, dapat diketahui bahwa Medang Kamulan berada di daerah Jawa Timur (muara sungai brantas). Ibukota kerajaan bernama Watan Mas. Kerajaan Medang Kamulan didirikan oleh Mpu Sendok. Wilayah kekuasaan Medang Kamulan pada masa pemerintahan Mpu Sindok meliputi wilayah Nganjuk sebelah barat, Pasuruan sebelah timur, Surabaya sebelah utara, dan Malang sebelah selatan. Medang Kamulan berhasil menguasai hampir seluruh wilayah Jawa Timur dengan daerah pengaruhnya mencakup daerah Indonesia Timur.
Sumber Sejarah Medang Kamulan
Sumber berita tentang Medang Kamulan berasal dari berita asing dan prasasti, diantaranya sebagai berikut.
1. Berita Asing
Berita asing tentang keberadaan Medang Kamulan yang berada di daerah Jawa Timur diketahui melalui berita Cina dan India. Berita India menyatakan bahwa Sriwijaya menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan di India untuk membendung serangan dari Medang Kamulan pada masa pemerintahan Raja Dharmawangsa. Berita cina ditulis dari catatan pada zaman dinasti Sung. Catatan Cina itu menyatakan bahwa kerajaan yang berada di jawa dengan Sriwijaya sedang terjadi permusuhan dan pertikaian. Dengan demikian, ketika duta Sriwijaya pulang dari Cina terpaksa harus tinggal dulu di Campa sampai peperangan berakhir. Pada tahun 992, pasukan dari Jawa Tengan meninggalkan Sriwijaya.
2. Prasasti Mpu Sindok
Prasasti itu ditemukan di desa Tengeran, Jombang berangka Tahun 933. Prasasti itu menyatakan bahwa Raja Mpu Sindok memerintah bersama permaisurinya yang bernama Sri Wardhani Pu Khbin.
3. Prasasti Mpu Sindok dari daerah Bangil
Prasasti itu menyatakan bahwa Raja Mpu Sindok memerintahkan pembuatan sebuah candi sebagai tempat pemakan ayah permaisurinya yang bernama Rakryan Bawang.
4. Prasasti Mpu Sindok dari Lor (dekat Nganjuk)
Prasasti yang berangka tahun 939, itu menyatakan bahwa Raja Mpu Sindok memerintahkan pembuatan candi yang bernama Jayamrata an Jayastambho (tugu kemenangan) di Desa Anyok Lodang.
5. Prasasti Calcuta
Prasasti Calcuta merupakan prasasti dari Raja Airlangga yang menyatakan tentang silsilah keturunan Raja Mpu Sindok.

Raja-Raja yang pernah Memerintah Kerajaan Medang kamulan
Sejak berdirinya kerajaan Medang Kamulan, terdapat beberapa Raja yang diketahui pernah memerintah. Raja-raja itu diantaranya adalah.
1. Mpu Sindok
Mpu Sindok masih termasuk keturunan Dinasti Sanjaya (Mataram kuno) di Jawa Tengah. Karena Mataram tidak memungkinkan untuk mempertahankan dinasti Sanjaya akibat desakan Sriwijaya dari arah barat, Mpu Sindok memindahkan pusat pemerintahannya ke Jawa Timur. Bahkan dalam prasasti terakhir Mpu Sindok (tahun 947) menyatakan, Raja Mpu Sindok adalah peletak dasar berdirinya kerajaan Medang Kamulan di Jawa Timur. Mpu Sindok juga mendirikan dinasti yang diberi nama dinasti Isyana. Nama Dinasti itu diambil dari gelar Mpu Sindok, yaitu Mpu Sindok Sriisyanatungga Dewa. Namun, setelah Mpu Sindok turun tahta, keadaan di Jawa Timur dapat dikatakan suram dan gelap. Hal ini terjadi karena tidak ditemukan prasasti yang menceritakan kondisi Jawa Timur. Baru setelah raja Airlangga naik tahta muncul Prasasti-prasasti yang dapat dijadikan sebagai sumber untuk mengetahui keberadaan Medang Kamulan di Jawa Timur.
2. Dharmawangsa
Dharmawangsa dikenal sebagai seorang raja yang memiliki pandangan politik yang tajam. Semua politiknya ditujukan untuk mengangkat derajat  kerajaannya. Kebesaran Dharmawangsa terlihat jelas pada politik luar negerinya. Dharmawangsa percaya bahwa kedudukan ekonomi Sriwijaya yang kuat akan dapat mengancam kedudukan kekuasaannya di Jawa Timur. Oleh karena itu, Dharmawangsa mengerahkan seluruh armada lautnya untuk menguasai dan menduduki Sriwijaya. Beberapa tahun kemudian Sriwijaya bangkit kembali dan melakukan pembalasan terhadap Medang Kamulan yang masih diperintah oleh Dharmawangsa. Dalam upaya menundukkan Medang Kamulan, Sriwijaya menjalin hubungan dengan kerajaan bawahan Medang Kamulan, yaitu kerajaan Wurawari. Untuk itu Wurawari melakukan serangan ke Istana Medang Kamulan saat dilangsungkan perkawinan putri Dharmawangsa dengan raja Airlangga tahun 1016. Dalam serangan itu, Dharmawangsa beserta kerabat Istana tewas. Airlangga dapat melarikan diri diikuti pengikutnya yang  setia bernama Narottama.
3. Airlangga
Dalam prasasti Calcuta  disebutkan bahwa Airlangga masih termasuk keturunan Mpu Sindok dari pihak ibunya. Ibunya bernama Mahendradata (Gunapria Dharmapatni) yang menikah dengan raja Udayana dari Bali. Setelah usia 16 Airlangga dinikahkan dengan putri Dharmawangsa. Pada saat upacara pernikahannya itulah terjadi serangan dari Wurawari yang mengakibatkan hancurnya Medang kamulan.
Airlangga berhasil menyelamatkan diri bersama Narottama ke dalam hutan dilereng gunung (wanagiri). Ditengah hutan itu, Airlangga hidup sebagai seorang pertapa dengan menanggalkan pakaian kebesarannya. Hal itu dilakukan agar penyamarannya tidak diketahui oleh musuh. Selama tiga tahun (1016-1019), Airlangga digembleng lahir maupun batin di hutan lereng gunung (Wanagiri). Setelah itu ia turun dari lereng gunung dan bersatu dengan rakyatnya. Atas tuntutan dari rakyatnya, pada tahun 1019, Airlangga bersedia dinobatkan menjadi raja meneruskan tradisi Dinasti Isyana. Airlangga lalu bergelar Rakai Halu Sri Lokeswara Dharmawangsa Airlangga Teguh Ananta Wikramatunggadewa. 
Antara tahun 1019, Airlangga berusaha mempersiapkan diri agar dapat menghadapi lawan-lawan kerajaannya. Dengan persiapan yang cukup antara tahun 1028-1035, Airlangga berjuang untuk mempertahankan kewibawaan kerajaannya. Airlangga menghadapi karajaan yang cukup kuat seperti Wurawari, Kerajaan Wengker dan raja putri dari selatan yang bernama Rangda Indirah. Ditulis dalam cerita yang berjudul Calon Arang. 
Setelah Airlangga berhasil menghadapi musuh-musuh kerajaannya, ia mulai membangun kerajaannya disegala bidang kehidupan. Hal itu dimaksudkan untuk memakmurkan rakyatnya, seperti bidang pertanian dan irigasi, perdagangan, pengangkutan, kesenian dan agama.
Melalui pembangunan yang dilaksanakan Airlangga dalam waktu singkat Medang Kamulan berhasil meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Setelah mencapai kestabilan dan kemakmuran rakyat, pada tahun 1042, Airlangga memasuki masa kependetaan dengan gelar Jatinindra. Tahta kerajaan diserahkan kepada Sanggrama Wijayatunggadewi, yakni putrinya yang terlahir dari permaisuri. Namun demikian, putrinya itu telah memilih hdup sebagai petapa dengan gelar Ratu Giri Putri. Oleh karena itu, tahta kerajaan diserahkan kepada kedua putranya yang terlahir dari istri selirnya. Selanjutnya Medang Kamulan  dibagi menjadi dua bagian, yaitu Kerajaan Jenggala dan Kerajaan Kediri.

Perkembangan Sosial Kerajaan Medang Kamulan
Kehidupan sosial kerajaan Medang Kamulan sudah teratur. Dalam kehidupan Sosial, masyarakatnya dibedakan dalam pembagian kasta (dalam masyarakat Hindu). Disamping itu juga berdasarkan kedudukan seseorang di dalam masyarakat, baik kedudukan didalam struktur birokrasi maupun kekayaan material.
Perkembangan Politik Kerajaan Medang Kamulan
Kerajaan Medang Kamulan didirikan oleh Mpu Sindok di daerah Jawa Timur. Pada masa pemerintahan raja Dharmawangsa, langkah-langkah politik yang ditempuh adalah bertujuan untuk mengangkat derajat kerajaan. Namun Demikaian, diakhir kekuasaannya kerajaan Medang Kamulan mengalami kehancuran akibat serangan dari kerajaan Wurawari. Baru pada masa pemerintahan Raja Airlangga, kerajaan Medang Kamulan berhasil dipulihkan kembali.
Perkembangan Ekonomi Masyarakat Medang Kamulan 
Perkembangan perekonomian Medang Kamulan cukup pesat karena aktifitas perekonomian yang dilakukannya melalui sungai brantas dan bengawan solo. Ketika Medang Kamulan diperintah oleh Dharmawangsa, perekonomian semakin berkembang pesat. Bahkan aktifitas perekonomian rakyatnya mencapai wilayah Indonesia Timur. Dharmawangsa ingin menundukkan Sriwijaya dengan tujuan ingin menguasai Selat Malakan sebagai jalur lalu lintas perdagangan dan pelayaran. Setelah berhasil menguasai Sriwijaya, tidak lama kemudian Medang Kamulan mendapat serangan dari Wurawari (sekutu Sriwijaya). Ketika Airlangga menjadi raja di Medang Kamulan, ia berhasil mengembalikan perekonomian agraris untuk mencapai perekonomian maritim.
Peninggalan Budaya Kerajaan Medang Kamulan
Hasil-hasil budaya dari kerajaan Medang Kamulan tidak begitu banyak yang berhasil diketahui. Hanya ada beberapa yang berhasil diketahui, yaitu berupa prasasti atau bangunan tugu kemenangan yang dibangun atas perintah Raja Mpu Sindok. Tugu itu yang diberi nama Jayamrata an jayamstambho di desa Anyok Lodang (Jawa Timur).

Baca juga sejarah lengkap ini:

Sejarah lengkap Kerajaan Sriwijaya
Sejarah lengkap Kerajaan Mataram Kuno





Demikianlah Artikel Sejarah lengkap Kerajaan Medang Kamulan, [ Sejarah ]

Sekianlah artikel Sejarah lengkap Kerajaan Medang Kamulan, [ Sejarah ] kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Sejarah lengkap Kerajaan Medang Kamulan, [ Sejarah ] dengan alamat link https://pengamatsejarah.blogspot.com/2016/03/sejarah-lengkap-kerajaan-medang-kamulan.html

0 Response to "Sejarah lengkap Kerajaan Medang Kamulan, [ Sejarah ] "

Posting Komentar