Pengertian zat Asam, Basa, dan Garam, [ Sejarah ]

Pengertian zat Asam, Basa, dan Garam, [ Sejarah ] - Hallo sobat blogger Sejarah, Posting yang saya unggah pada kali ini berisi tentang Sejarah, dengan judul Pengertian zat Asam, Basa, dan Garam, [ Sejarah ] , Artikel ini bertujuan untuk memudahkan kalian mencari apa yang kalian inginkan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk kalian baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Kimia, yang kami tulis ini dapat kalian pahami dengan baik, semoga artikel ini berguna untuk kalian, jika ada kesalahan penulisan yang dilakukan oleh penulis mohon dimaafkan karena penulis masih newbie. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pengertian zat Asam, Basa, dan Garam, [ Sejarah ]
link : Pengertian zat Asam, Basa, dan Garam, [ Sejarah ]

Baca juga


Pengertian zat Asam, Basa, dan Garam, [ Sejarah ]

Asam berasal dari bahasa latin, yaitu acidus yang artinya masam. Asam menurut Arhenius adalah senyawa yang menghasilkan ion hidrogen ketika larut dalap pelarut air. Kekuatan asam ditentukan oleh banyak-sedikitnya ion hidrogen yang dihasilkan. Semakin banyak ion H? yang dihasilkan, semakin kuat sifat asamnya.



1. Sifat asam
Suatu zat dikatakan asam apabila memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
  1. Memiliki rasa asam/masam/kecut jika dikecap.
  2. menghasilkan ion H? jika dilarutkan dalam air.
  3. Memiliki pH kurang dari 7 (pH < 7)
  4. Bersifat korosif, artinya dapat menyebabkan karat pada logam.
  5. Jika diuji dengan kertas lakmus, mengakibatkan perubahan warna sebagai berikut:
    • Lakmus biru ? berubah menjadi warna merah
    • Lakmus merah ?  tetap berwarna merah
  6. Menghantarkan arus listrik
  7. Bereaksi dengan logam menghasilkan gas hidrogen
2. Pengelompokan asam
Berdasarkan kekuatannya, asam terbagi menjadi dua kelompok yaitu:
  • Asam kuat, yaitu asam yang banyak menghasilkan ion dalam larutannya (asam yang terionisasi sempurna dalam larutannya)
  • Asam lemah, Adalah asam yang sedikit menghasilkan ion dalam larutannya (hanya terionisasi sebagian).
3. Peranan asam dalam kehidupan
  • Proses pembuatan pupuk
  • Pembuatan obat-obatan
  • Pembersih permukaan logam
  • Bahan peledak
  • Pengawet makanan

Basa menurut Arrhenius adalah senyawa terlarut dalam air yang menghasilkan ion hidroksida (OH). Semakin banyak ion OH yang dihasilkan, semakin kuat sifat basanya. Basa dapat menetralisasi asam (H?) dan menghasilkan air (H2O).

Beberapa basa yang dikenal orang dapat dilihat pada tabel berikut:


1. Karakteristik basa
Suatu zat dikatakan basa jika memiliki sifat sebagai berikut:
  1. Pahit dan terasa licin di kulit
  2. Dilarutkan di air akan menghasilkan ion OH.
  3. Memiliki pH diatas 7 (pH > 7)
  4. Bersifat elektrolit
  5. Jika diuji dengan kertas lakmus akan memberikan hasil sebagai berikut:
    • Lakmus merah ? berubah warnanya menjadi biru
    • Lakmus biru ? tetap berwarna biru
  6. Menetralkan sifat asam
2. Pengelompokan basa
Berdasarkan kemampuan melepaskan ion OH, basa terbagi menjadi:

  1. Basa kuat, yakni basa yang mampu menghasilkan ion OH dalam jumlah besar. Basa kuat biasanya disebut dengan istilah kausatik. Contoh: Natrium hidroksida, kalium hidroksida, Kalsium hidroksida.
  2. Basa lemah, yakni basa yang menghasilkan ion OH dalam jumlah kecil. Contohnya, amonia.

3. Penggunaan basa dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Bahan dalam pembuatan semen
  2. Pembuatan deterjen/sabun
  3. Bakingsoda dalam pembuatan kue.


Garam ialah senyawa yang disusun oleh ion positif (anion) basa dan ion negatif (kation) asam. Jika asam dan basa tepat habis bereaksi maka reaksinya disebut reaksi penetralan (reaksi netralitas).

Beberapa garam yang dikenal orang sebagai berikut:


Berikut ini karakteristik garam.

  1. Memiliki titik lebur yang tinggi
  2. Merupakan senyawa ionik dengan ikatan kuat
  3. Dalam bentuk leburan atau larutan dapat menghantarkan listrik
  4. Sifat larutannya dapat berupa asam, basa, atau netral. Sifat ini tergantung jenis asam/basa kuat pembentuknya.

Secara umum proses pembentukan garam dirumuskan sebagai berikut:

Contoh:


Reaksi kimia lain yang dapat menghasilkan garam adalah:

  1. Asam + Basa Menghasilkan garam + air
  2. Basa + Oksida asam Menghasilkan garam + air
  3. Asam + Oksida basa  Menghasilkan garam + air
  4. Oksida asam + Oksida basa Menghasilkan garam
  5. Logam + Asam Menghasilkan garam + H2


Indikator, Skala Keasaman dan Kebasaan

Indikator adalah senyawa kompleks yang dapat bereaksi dengan asam dan basa. Indikator digunakan untuk mengidentifikasi apakah suatu zat bersifat asam atau basa. Selain itu, indikator juga digunakan untuk mengetahui tingkat kekuatan asam atau basa. Skala keasaman dan kebasaan ditunjukkan oleh besar kecilnya nilai pH yang skalanya dari 0 sampai dengan 14. Semakin kecil nilai pH maka senyawa tersebut semakin asam. Sebaliknya, Semakin besar nilai pH maka senyawa tersebut semakin bersifat basa.

Indikator dapat terbuat dari zat warna alami tanaman atau dibua secara sintetis di labolatorium. Syarat dapat tidaknya suatu zat dijadikan indikator asam-basa adalah bisa terjadi perubahan warna apabila suatu indikator diteteskan pada larutan asam atau basa.

Berikut ini ragam indikator.
1. Indikator alami (terbuat dari zat warna alami tumbuhan)
Indikator alami hanya dapat menunjukkan apakah zat tersebut bersifat asam atau basa, tetapi dapat menunjukkan nilai pH-nya. contoh: Ekstrak bunga mawar, ekstrak kembang sepatu, ekstrak kunyit, ekstrak temulawak, ekstrak wortel, ekstrak kol(kubis)merah, tanaman hydrangea.



Tanaman hydragea dan kembang sepatu dapat digunakan sebagai indikator pH alami

2. Indikator Sintetis
Indikator sintetis yang umumnya digunakan di labolatorium adalah;
a. Kertas lakmus. Indikator lakmus tidak dapat menunjukkan nilai pH, tetapi hanya mengidentifikasi apakah suatu zat bersifat basa atau asam. Jika lakmus berwarna merah berarti zat bersifat asam dan jika lakmus berwarna biru berarti lakmus bersifat basa.



b. Indikator sintetis, yang memiliki kisaran nilai pH adalah:


3. Indikator universal, yakni indikator yang memiliki warna standar yang berbeda untuk setiap nilai pH 1 - 14. Fungsi indikator universal juga memeriksa derajat keasaman (pH) suatu zat secara akurat. Alat yang termasuk indikator universal adalah pH meter yang menghasilkan data pembacaan indikator secara digital.

Indikator pH Universal






Demikianlah Artikel Pengertian zat Asam, Basa, dan Garam, [ Sejarah ]

Sekianlah artikel Pengertian zat Asam, Basa, dan Garam, [ Sejarah ] kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Pengertian zat Asam, Basa, dan Garam, [ Sejarah ] dengan alamat link https://pengamatsejarah.blogspot.com/2016/02/pengertian-zat-asam-basa-dan-garam.html

0 Response to "Pengertian zat Asam, Basa, dan Garam, [ Sejarah ] "

Posting Komentar