Sultan abdul hamid II : awal mula runtuhnya Utsmaniyah (bagian 1), [ Sejarah ]

Sultan abdul hamid II : awal mula runtuhnya Utsmaniyah (bagian 1), [ Sejarah ] - Hallo sobat blogger Sejarah, Posting yang saya unggah pada kali ini berisi tentang Sejarah, dengan judul Sultan abdul hamid II : awal mula runtuhnya Utsmaniyah (bagian 1), [ Sejarah ] , Artikel ini bertujuan untuk memudahkan kalian mencari apa yang kalian inginkan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk kalian baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Sejarah Dunia, Artikel Sejarah Islam, Artikel tokoh, yang kami tulis ini dapat kalian pahami dengan baik, semoga artikel ini berguna untuk kalian, jika ada kesalahan penulisan yang dilakukan oleh penulis mohon dimaafkan karena penulis masih newbie. baiklah, selamat membaca.

Judul : Sultan abdul hamid II : awal mula runtuhnya Utsmaniyah (bagian 1), [ Sejarah ]
link : Sultan abdul hamid II : awal mula runtuhnya Utsmaniyah (bagian 1), [ Sejarah ]

Baca juga


Sultan abdul hamid II : awal mula runtuhnya Utsmaniyah (bagian 1), [ Sejarah ]

Tidak seperti banyak tokoh ottoman yang kisah hidupnya diliputi kisah kegemilangan sultan abdul hamid II justru sebaliknya walau pun usaha dan kehebatannya dalam membela islam tak kalah hebat dibanding Muhammad al fatih atau pun sulaiman al qanuni walaupun berakhir dengan kekalahan yang menyedihkan, yah! Seperti kata Winston Churchill sejarah ditulis oleh pemenang, maka itulah yang terjadi pada sultan ke 27 daulah ustmaniyah ini, ia tersingkir oleh konspirasi tingkat tinggi yang berhasil meruntuhkan kekaisaran ottoman. 

Sultan Abdul Hamid II dilahirkan di Istanbul, Turki, pada Rabu, 21 September 1842. Nama lengkapnya adalah Abdul Hamid bin Abdul Majid bin Mahmud bin Abdul Hamid bin Ahmad. Dia adalah putra Abdul Majid dari istri kedua. Ibunya meninggal dunia saat Abdul Hamid berusia tujuh tahun. Sultan Hamid II menguasai bahasa Turki, Arab, dan Persia. Disamping juga ia dikenal senang membaca dan bersyair. 

Attaturk dan Turki muda

Menjelang masa-masa kejatuhan kekhilafahan Islam terakhir ini, muncul pemimpin Kesultanan Turki Usmani yakni Sultan Abdul Hamid II. Dengan segala daya yang ada, selama 30 tahun ia mencoba untuk terus mempertahankan tegaknya ajaran Islam di wilayah kekuasaannya dari berbagai macam bahaya yang mengancam, konspirasi, intrik, dan fitnah dari dalam maupun luar negeri khususnya kekuatan Barat dan Yahudi serta dari dalam kekalifahan sendiri yaitu gerakan turki muda yang didukung oleh barat yang dimotori oleh mustafa kemal attaturk. 
abdul aziz

Ia naik tahta menggantikan paman nya abdul aziz yang terbunuh oleh lawan politiknya yaitu gerakan turki muda yang orang-orangnya terpengaruh paham asing liberal yang bertentangan dengan sistem kekalifahan hingga menginginkan kekalifahan hancur dan diganti dengan system barat yang demokratis dan liberalis, pada masa ini kebanyakan orang muda turki menyangsikan sistem kekalifahan yang terlalu bertumpu pada sultan, semua ini tak lepas dari adu domba dan racun liberal dari orang eropa yang merasa terancam dengan kekalifahan, serta konspirasi kaum yahudi yang saat itu yang ingin menduduki palestina, dimana palestina saat itu dibawah perlindungan ottoman. 


Saat ia memerintah racun sekular yang di suntikkan orang eropa pada pemerintahan sebelumnya sudah sangat parah, Sang paman mewariskan negara dalam kondisi yang carut-marut. miriplah dengan kondisi Indonesia saat ini, dimana Tunggakan utang luar negeri yang bejibun, parlemen yang mandul, campur tangan asing di dalam negeri, tarik-menarik antar berbagai kepentingan di dalam tubuh pemerintahan, birokrat-birokrat yang korup, rakyat yang tak lagi percaya kepada kesultanan, pemberontakan di wilayah taklukan ottoman yang menuntut kemerdekaan dari turki, munculnya ulama-ulama berpaham sekuler yang justru makin merontokkan islam dan kekalifahan, singkat kata umat islam saat itu sudah tak tahu mana kawan mana lawan, pokoknya lengkaplah cobaan yang dihadapi sultan abdul hamid kala itu. 

Melihat itu semua ia pun mencoba melakukan berbagai perbaikan diantaranya memberantas korupsi dan suap yang sudah sangat kronis di tubuh kekalifahan. Mengembalikan hokum islam sesuai dengan syariat islam. Memperbaiki system pendidikan islam membangun universitas islam, dan menyekolahkan anak-anak turki yang berprestasi keluar negeri, Selain itu, dia juga memasang pipa-pipa untuk mengalirkan air minum demi mensejahterakan rakyatnya. Suatu hal yang dilupakan oleh pendahulunya, yang banyak menghabiskan kas Negara untuk berperang. 

Dan untuk menyatukan wilayah ottoman yang luas pada tahun 1840 ia pun membangun jalur kreta api yang menghubungkan damaskus dan medinah serta mekkah dan Jeddah, sayang rencana mulia ini tak tercapai karena ia keburu mangkat dan ottoman akhirnya hancur bahkan jalur kereta api ini kemudian musnah oleh perang dunia pertama. 
Mu�azzam station, tahun 1908
Lokomotif yang sempat beroperasi

Saat ia memerintah ottoman beberapa kali terlibat perang melawan rusia yang menebarkan benih disitegrasi di beberapa wilayah ottoman, pada 1876 bulgaria menyerukan revolusi yang di sponsori oleh rusia, disaat yang sama Serbia dengan bantuan rusia mengobarkan perang melawan ottoman namun semuanya berhasil diredam, satu tahun berikutnya rusia yang kali ini ditemani oleh Rumania menyerang ottoman tapi kembali berhasil dikalahkan, walau pun telah kalah berkali-kali rusia tak menyerah dan pada 1878 mereka berhasil mengambil alih Edirne yang membuat Sultan abdul hamid harus melakukan peerjanjian damai Saint Stefanus yang mengakibatkan ottoman harus membiarkan bulgaria dan Serbia merdeka dan membiarkan Austria menduduki bosnia, walaupun kemudian lewat perjanjian berlin Edirne kembali ke wilayah turki, namun inggris yang merasa berjasa atas kembalinya edirne kewilayah turki malah meminta imbalan yaitu hak memerintah siprus dan mesir. 
Lukisan saat perjanjian berlin

Pengendalian atas siprus dan mesir ini membuat inggris kemudian dengan leluasa menghembuskan angin separatismenya di jazirah arab dimana mereka berhasil menghasut Sharif Hussein bin Ali gubernur kota mekkah saat itu untuk memulai revolusi arab memberontak kepada kekalifahan.dan  membiayai penguasa Saudi Abdul aziz ibn Saud dan kaum Wahabi untuk bahu membahu memerangi dan menduduki negeri-negeri Islam yang berada dalam kekuasaan Khilafah, mereka menuntut untuk merdeka lepas dari pengaruh dan kekuasaan ottoman, yang tanpa mereka sadari semakin mendekatkan kaum yahudi untuk menduduki palestina yang juga terlepas dari ottoman. 

Bersambung���. 

Dari bebagai sumber


Demikianlah Artikel Sultan abdul hamid II : awal mula runtuhnya Utsmaniyah (bagian 1), [ Sejarah ]

Sekianlah artikel Sultan abdul hamid II : awal mula runtuhnya Utsmaniyah (bagian 1), [ Sejarah ] kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Sultan abdul hamid II : awal mula runtuhnya Utsmaniyah (bagian 1), [ Sejarah ] dengan alamat link https://pengamatsejarah.blogspot.com/2015/09/sultan-abdul-hamid-ii-awal-mula.html

1 Response to "Sultan abdul hamid II : awal mula runtuhnya Utsmaniyah (bagian 1), [ Sejarah ] "

  1. Hahahaha...ujung2nya meski nyalahin Al-Saud katanya memberontak, mereka lupa Syarif Mekkkah yg memberontak duluan dan dapat hadiah Yordan..

    BalasHapus